Mobil listrik adalah salah satu inovasi yang dikembangkan untuk mengendalikan maraknya penggunaan energi saat ini.
Di Indonesia sendiri mobil listrik bukanlah sesuatu yang baru lagi, walaupun dalam kehidupan sehari-hari kita belum menjumpai adanya penggunaan mobil listrik dijalanan. Meskipun begitu, mahasiswa dari berbagai universitas di dunia terutama di Indonesia sedang berlomba untuk menciptakan serta mengembangkan mobil listrik tersebut.
Asatama adalah salah satu tim yang beranggotakan 18 mahasiswa Teknik Elektro USU yang juga turut serta untuk menciptakan dan mengembangkan mobil listrik. Asatama yang dibentuk pada tanggal 14 November 2013 lalu ini memang masih terbilang baru dalam dunia mobil listrik, namun mereka memiliki tekat yang besar dan kemampuan yang mampu untuk bisa berpartisipasi dalam mengembangkan mobil listrik ini.
Ini dibuktikan dengan berhasilnya mereka meraih peringkat ke-5 dalam ajang Indonesia Marathon Energy Challenge (IEMC) yang diselanggarakan pada 16-19 Oktober 2014 lalu di Surabaya. Meraih peringkat ke-5 dalam kompetisi pertamanya, Asatama mampu membuktikan bahwa mereka adalah tim mobil listrik yang dapat dipertimbangkan di tingkat nasional. Asatama adalah tim mobil listrik pertama yang dimiliki oleh Provinsi Sumatera Utara khususnya Universitas Sumatera Utara (USU) dan mereka berhasil membawa nama USU ke tingkat nasional serta berhasil membuat terkhusus Teknik Elektro USU bangga dengan karya mereka.
Dalam kompetisi pertama, Asatama membuat mobil listrik berjenis proto yang hanya bisa ditumpangi oleh pengemudi saja. Mereka membuat mobil listrik yang cukup unik dibandingkan dengan mobil listrik lainnya. Keunikan tersebut terdapat pada desain mobil itu sendiri yang berbentuk seperti kecebong. Menciptakan mobil dengan bentuk demikian ternyata memiliki maksud tersendiri, dengan bentuk kecil dan pipih membuat mobil ini menjadi lebih ringan yang membuat mobil ini mampu melaju dengan kecepatan hingga 154,05 km/kwH. Dengan komponen rangka yang ringan mobil ini bisa menempuh 8 kali putaran dalam kurun waktu 25 menit dengan mengkonsumsi bahan bakar yang paling irit diantara mobil listrik lain yang ikut dalam kompetisi tersebut.
Tim Asatama memberikan nama "Evet" pada mobil pertama mereka ini. Kedepannya Asatama juga akan membuat mobil berjenis urban atau yang lebih dikenal dengan mobil reguler (City Car) namun tetap dengan energi listrik sebagai bahan bakarnya, kelak mobil ini akan diikutsertakan dalam kompetisi mobil listrik berikutnya yang diselenggarakan pada di Malang pada bulan Oktober 2015 mendatang.
Dikirim oleh :
Lia Manik
Mahasiswa Ilmu Komunikasi USU
